Ahok Pemimpin Kontroversi Abad ini. Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dipanggil
Ahok merupakan salah satu pemipin, lebih tepatnya seseorang yang menjabat
sebagai Gubernur DKI Jakarta saat ini. Beliau cukup ramai dibicarakan oleh
masyarakat karena memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dibandingkan pemimpin
lain. Beliau dipandang sebagai pemimpin yang arogan, tempramen, dan to the
point.
Gaya kepemimpinan Basuki Tjahja (Ahok),
saat ini menjadi sorotan publik. Berbagai macam media, seringkali media terkena
semprot oleh pernyataan Ahok. Tidak hanya media, masyarakat yang menurutnya
keliru dalam bertindak juga sering terkena imbas kemarahannya langsung. Salah
satu bentuk kemarahannya adalah ketika Ahok marah pada pejabat Badan Penanaman
Modal dan Perizinan (BPMP) DKI Jakarta yang tidak bisa menjelaskan programnya
dengan rinci
Ahok caranya memimpin yang kontroversi,
kebijakan Ahok yang ingin memperbaiki taraf hidup rakyat miskin DKI agar tidak terus menerus menjadi gembel yang
hidup di pinggir kali dengan lingkungan yang tidak sehat, kumuh, bahkan tidak
layak untuk ditempati oleh manusia. Dalam satu rumah bahkan ditempati oleh tiga
kepala keluarga dengan memiliki anak lebih dari dua orang, yang tidurnya
bergantian. Lingkungan seperti ini rentan sekali terkena penyakit. Ironis
sekali dimana Pemda DKI sendiri memiliki APBD terbesar seIndonesia hanya
dinikmati segelintir orang yang menyalah gunakan kekuasanya.
bahkan keputusannya untuk memecat ribuan
PNS malas dan tukang catut, tukang palak, tukang peras warga DKI yang akan
melakukan urusan di pemerintahan, yang berbuat seenaknya saja bagaikan raja
yang minta dilayani, ternyata tidak didukung oleh sebagian orang yang justru
menginginkan birokrasi DKI tetap semrawut, pemandangan DKI tetap kumuh dan
menginginkan warga DKI tetap miskin, agar dapat dimanfaatkan.
Kenapa Ahok musuh buat mereka ?
- Pertama Ahok dianggap jujur tegas dan memberantas korupsi.
- Kedua mereka iri karena seseorang dari kaum minoritas ternyata mampu memimpin dan memperbaiki DKI.
- Ketiga penghasilan mereka dari uang haram kini tertutup.
- Keempat para pengusaha makin sulit bekerja sama dengan pejabat pemprov DKI koruptor.
Jika kita perhatikan banyak sekali
pengusaha dan para pedagang keturunan Tionghoa yang sudah selama puluhan tahun
bahkan mungkin ratusan tahun sejak zaman Belanda dulu yang memanfaatkan kaum
mayoritas yang lemah iman dan kurang berakhlak hanya untuk melancarkan usahanya
dan meraup keuntungan pribadi.
Pada masa penjajahan banyak pengusaha dan
pedagang Tionghoa mendekati bangsa penjajah Belanda dan juga bersekutu dengan
sebagian kaum mayoritas untuk menghisaf darah rakyat miskin. Kalangan mayoritas
yang miskin bisa menjadi kaya dengan cara bergabung dengan penjajah dan
pengusaha kotor.
Oleh karena kaum Tionghoa merupakan
minoritas di Indonesia, maka banyak diantara kaum mayoritas yang cenderung
menyamaratakan bahwa seluruh orang Tionghoa di Indonesia adalah sahabat para
penjajah penindas rakyat miskin. Hal ini terus berlangsung di zaman Orde Baru, kita
dapat melihat bagaimana orang Tionghoa di Indonesia merasa kelompoknya begitu
exclusive dan punya beking pejabat maupun aparat negara.
Dalam kenyataannya dan fakta berbicara
bahwa banyak sekali dari kalangan orang Tionghoa yang sebenarnya juga membenci
para pengusaha Tionghoa Indonesia yang menggandeng Koruptor. Kami dari kaum
Tionghoa yang ingin hidup damai, jujur dan bebas dari tindak korupsi seringkali
menyebut Tionghoa Koruptor dengan sebutan yang tidak sopan dengan
mendiskriditkan Cina Bangsat atau Cina Pejajaran atau Cina Sialan.
Apakah kita pernah mendengar Ketika zaman
Orba yang penuh dengan korupsi, ada seorang pengusaha Tionghoa teriak berorasi
menentang birokrasi yang korupsi dan mencari dukungan untuk menggulingkan
pejabat daerah / pemerintah. Yang ada malahan pengusaha Tionghoa tersebut
berbekerja sama Pejabat dan Aparat Koruptor.
Namun, begitu muncul seorang Ahok dipucuk
pimpinan Pemprov DKI, maka para pengusaha Tionghoa Indonesia yang sudah
terbiasa hidup ber-kolaborasi bersama para koruptor negeri langsung kebakaran
pantat ingin segera menggulingkan Ahok. Berbagai cara untuk menjatuhkan ahok
baik dengan cara sabotase menghabat semua kebijakan untuk kepentinga masyarakat
Jakarta, menghujat dengan tipu daya, bahkan memanfaatkan agama untuk menghujat.
Apakah Karena Dia Beda Agama Tidak pantas
menjadi pemimpin dan menbangun negeri ini, tidak pantas membuat rakyat
sejahtera baik pikiran, perut dan kantong. Haya karena dia seorang yang bukan
seagama dari keturunan minoritas. Semua itu kembali pada diri kita dan
kenyakinan kita masing masing.
Bila saja masyarakat DKI sadar, dengan
jujur mengakui hasil kerja Ahok selama memimpin DKI tanpa melihat apa agama dan
suku Ahok, maka bukan tidak mungkin warga DKI akan mampu menuntaskan kemiskinan
untuk hidup lebih maju lebih modern dari bangsa Jepang dan Singapore bahkan
akan mampu melebihi bangsa Amerika dan Eropa.