Skip to main content

Posts

Showing posts from May 1, 2016

Polisi Tembak Sampai Tewas Amokrane Sabet Asal Perancis

Polisi tembak sampai tewas Amokrane Sabet Asal Prancis, pria asal prancis berbadan gempal itu menyimpan sejumlah catatan buruk pada warga di sekitaran Jalan Pantai Berawa, Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Hal ini terkuak usai polisi melakukan pendalaman yang menemukan bukti izin tinggal pelaku yang habis September 2015 lalu. ‎ Amok (49) sendiri nekat melakukan perlawanan terhadap polisi yang hendak menjemput paksa dirinya. Amok keluar dari rumahnya di Jalan Pantai Berawa membawa sebilah pisau sambil mengacungkan pisaunya menantang pihak polisi. Kurang lebih dua tahun pelaku tinggal di Bali, sering sekali membuat keonaran seperti tidak membayar di restoran dan mengatai warga dengan kata-kata, ‘I Kill You, Fuck You’ dan umpatan kasar lainnya. Amokrane Sabet pernah tercatat sebagai petarung di “Mixed Martial Arts (MMA)” . Nama populermya “Kiane Sabet”. Badannya yang berotot dan gempal. Dia juga kerap bertarung dengan beringas di dalam ring. Berda

Pembebasan 10 WNI Yang Di Sandera Kelompok Abu Sayyaf

Pembebasan 10 WNI  Pembebasan 10 WNI Yang Di Sandera Kelompok Abu Sayyaf . Lebih dari 1 bulan kesepuluh Wni ABK yang disandera kelompok Abu Sayyaf, sejak 26 Maret 2016. Kesepuluh sandera itu akan tiba di Indonesia tengah malam nanti dengan pesawat terbang milik Surya Paloh. 10 orang WNI yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12, yang dirompak milisi Abu Sayyaf di perairan Tawi-tawi, Filipina Selatan, ketika berlayar dari Kalimantan Selatan menuju Filipina, pada 26 Maret lalu. Sebelumnya, Kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan sebesar 50 juta peso atau sekitar 14,3 milliar. Dalam keterangan beberapa waktu lalu, Menlu Retno Marsudi mengatakan tidak akan membayar tebusan, tetapi menko Polhukam sempat mengatakan kepada media bahwa uang tebusan sudah disiapkan. Tetapi dalam keterangan pers tidak disebutkan apakah pemerintah atau perusahaan pemilik kapal membayar uang tebusan tersebut. Kesepuluh para WNI itu sempat dibawa ke rum

Relatif Post