Gayang China Kedaulatan Indonesia Nomor
Satu NKRI Harga Mati. Negara china merupakan negara besar, sangking besarnya
mereka berbuat sekehendanya terhadap negara lain, itu tidak boleh dibiarkan
terjadi kepada negara indonesia, indonesia juga negara besar kenapa harus
takut. Pentingnya Kedaulatan atas
konflik laut china selatan karena kedaulata itu nomor satu dan merupakan harga
mati yang tidak bisa ditawar-tawartetapi hubungan baik perlu dijaga tetapi
bukan untuk sewenang-wenang. Berulang kali nelayan china mencuri ikan melangar
wilayah kedaulatan Indonesia dan diambil tidakan Oleh TNI AL kita sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan
seluruh jajarannya untuk terus mempertahankan kedaulatan wilayah Indonesia.
Arahan ini dikeluarkan Jokowi menyikapi insiden penembakan kapal nelayan China
oleh kapal perang TNI Angkatan Laut di perairan Natuna, Jumat pekan lalu.
"Kedaulatan itu nomor satu, harga
mati, dan harus dipertahankan," kata Johan menirukan ucapan Jokowi di
Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6). Jokowi, kata Johan, menegaskan
kedaulatan Indonesia harus dijaga tanpa mengurangi hubungan baik dengan seluruh
negara, tak hanya China.
Instruksi disampaikan Jokowi kepada Menteri
Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan
Luhut Binsar Panjaitan yang menyambangi Istana siang tadi. Menko Polhukam Luhut
Binsar Panjaitan telah melaporkan perihal penangkapan terhadap kapal nelayan
China oleh Kapal Perang Angkatan Laut Indonesia.
Pada intinya, presiden memerintahkan untuk
mempertahankan kedaulatan wilayah RI yang dengan susah payah kita bangun sejak
jaman kemerdekaan," kata Johan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin
(20/6/2016). Meski demikian, upaya pemerintah untuk membentengi wilayah dan
kadaulatan negara tanpa merusak hubungan baik yang sudah terjalin.
"Jadi yang pertama menjaga kadaulatan
itu dulu, kedaulatan RI, yang disampaikan presiden ke menko," katanya.
Johan menambahkan, presiden telah menekankan pentingnya kedaulatan RI merupakan
yang nomor satu. Namun begitu, proses diplomasi juga tetap diutamakan.
"Tidak hanya dengan China, negara-negara lain juga," katanya
China melayangkan protes kepada pemerintah
Indonesia atas aksi penembakan terhadap kapal nelayan China di perairan Natuna.
Negeri Tirai Bambu, meski mengakui kedaulatan Indonesia atas Natuna, menyebut
insiden terjadi di wilayah perairan yang memiliki klaim tumpang-tindih.TNI-AL
melakukan penembakan. Tembakan itu, menurut China, melukai satu nelayan mereka.
Pemerintah China pun mendesak Indonesia untuk tak mengambil tindakan yang dapat
memperumit Indonesia.
Bantahan Indonesia
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I
Bidang Pertahanan di Gedung DPR RI sore ini, Menteri Retno pun menyampaikan
insiden penembakan kapal China itu. Tetapi tudingan Tiongkok itu dibantah oleh
Indonesia. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menegaskan tak ada warga
negara Tiongkok yang terluka akibat ditembaki kapal TNI AL. Aparat Indonesia hanya menjalankan tugas
menindak para nelayan Tiongkok yang mencuri ikan. “Pada 17 Juni pukul 04.24,
kapal TNI AL memergoki 10- 12 kapal ikan asing di perairan Natuna, di ZEE
Indonesia. Beberapa kapal terlihat melempar jaring dan diduga melakukakan IUU
(Illegal, Unreported, Unregulated) fishing,” ucap Retno di Jakarta.
Kapal-kapal Tiongkok itu lalu berpencar
melarikan diri dan 4 KRI melakukan pengejaran terpisah. Kapal TNI AL
memerintahkan agar kapal berhenti dan mematikan mesin. Permintaan diabaikan dan
kapal Tiongkok itu malah menambah kecepatan. Beberapa jam kemudian, tembakan
peringatan dilakukan. Ini bagian dari penegakan hukum dari hak berdaulat di
wilayah ZEE,” kata Retno.
Salah satu kapal berhasil diberhentikan
oleh KRI Imam Bonjol pada pukul 09.55 WIB. Saat ditangkap, ada 7 ABK yaitu 6
laki-laki dan 1 perempuan. Ketujuh ABK dalam keadaan baik dan tidak ada yang
terluka. Alat komunikasi rusak, diduga dirusak ABK. Tuduhan ada ABK terluka,
saya komunikasi dengan Panglima TNI dan KSAL, tidak ada ABK yang terluka, kata
Retno.