Polisi tembak sampai tewas
Amokrane Sabet Asal Prancis, pria asal prancis berbadan gempal itu menyimpan
sejumlah catatan buruk pada warga di sekitaran Jalan Pantai Berawa, Tibubeneng,
Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Hal ini terkuak usai polisi melakukan
pendalaman yang menemukan bukti izin tinggal pelaku yang habis September 2015
lalu. Amok
(49) sendiri nekat melakukan perlawanan terhadap polisi yang hendak menjemput
paksa dirinya. Amok keluar dari rumahnya di Jalan Pantai Berawa membawa sebilah
pisau sambil mengacungkan pisaunya menantang pihak polisi.
Kurang lebih dua tahun
pelaku tinggal di Bali, sering sekali membuat keonaran seperti tidak membayar
di restoran dan mengatai warga dengan kata-kata, ‘I Kill You, Fuck You’
dan umpatan kasar lainnya. Amokrane Sabet pernah tercatat sebagai petarung di
“Mixed Martial Arts (MMA)”. Nama populermya “Kiane Sabet”. Badannya yang
berotot dan gempal. Dia juga kerap bertarung dengan beringas di dalam ring.
Berdasarkan laporan itu,
Polsek menindaklanjuti, memanggil dengan melayangkan surat panggilan sebanyak
dua kali, Namun surat panggilan itu dirobek oleh Amokrane Sabet. Padahal pemanggilan itu
cuma mau diinterogasi. karena sudah meresahkan masyarakat seperti makan di
warung tidak bayar dan sebagainya, polisi juga ingin membantu pihak Imigrasi
untuk melakukan deportasi.
kita perintahkan anggota
sekitar 25 orang, karena kita tahu bahwa bule ini beringas, temperamental dan
sebagainya, tambahnya. Polisi kemudian bernegosiasi secara baik-baik untuk
membawa secara baik-baik Amokrane Sabet, tapi bule itu keras kepala dan membawa senjata tajam untuk
mengancam anggota Selanjutnya menyerang anggota polisi yang sedang menjalankan
tugasnya.
Anggota masih negosiasi terus, kemudian Amokrane Sabet mengejar anggota dengan menggunakan senjata tajam, Seorang anggota polisi jatuh kemudian ditusuk 8 kali tusukan dalam aksi bengis Amokrane Sabet, Tusukan itu menghujam anggota polisi di bagian leher, dada hingga mengenai jantung. Tusukan juga ada di bagian paha. Anggota dibawa ke rumah sakit kemudian meninggal dunia. Anggota polisi itu adalah Brigadir Anak Agung Putui Sugiarta (39), anggota Polsek Kuta Utara.
Setelah penusukan oleh
Amokrane Sabet, polisi mengambil tindakan melumpuhkan Amok dengan melakukan
penembakan. Suara letupan terdengar hingga 15 kali lebih sebelum akhirnya bule
asal Prancis Amokrane Sabet meregang nyawa. Bule berkepala plontos yang
beberapa hari terakhir meresahkan warga Bali itu, akhirnya ditembak polisi.
tampak jelas betapa nekatnya Amokrane. Sembari memegang pisau, dengan tangan
terbuka, ia menantang polisi untuk menembaknya. "Shoot me,"
tantangnya.
Tidak lama kemudian,
terdengar bunyi letupan berulang-ulang. Tubuh Amokrane pun tampak terkapar di
pinggir jalan. Tampak masih ada tanda kehidupan. Amokrane masih bisa menekuk
kedua kakinya dan tubuhnya berusaha miring ke sisi kanan. Hingga akhirnya, kaki
kiri tampak terangkat. Bersamaan dengan itu, suara tembakan terdengar sekali
lagi. Akhirnya Amok tak bergerak lagi.