Ahok sebut tempat tinggal warga kayak kandang ayam
Sewaktu Ahok tinjau normalisasi kali
ciliwung sepanjan 19 km. Dia menilai hunian warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung sangat
jauh dari kata layak. Bahkan, Ahok menyebut hunian warga di sana seperti
kandang ayam. Dalam menyusuri kali ciliwung, Ahok bersama TNI AD
dari Rindam Jaya, dan jajaran Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane
(BBWSCC). "Apa tega melihat warga DKI masih tinggal, mohon maaf kayak
kandang ayam? Ini tidak bisa," kata Ahok.
Tujuan Ahok menelusuri
Kali Ciliwung adalah untuk meninjau kondisi Kali Ciliwung karena proyek
normalisasi akan segera dilanjutkan. Normalisasi itu, kata Ahok, harus segera
diteruskan agar saat air kiriman dan hujan deras, kawasan itu bisa terbebas
dari banjir. "Air kiriman Katulampa, mereka terendam, siapa yang tidak
manusiawi, dan siapa yang melanggar HAM,” kata ahok.
Ditambahkannya, dia
meminta warga yang belum direlokasi untuk menengok tetangga mereka yang telah
pindah di rusun. Dengan segala fasilitas yang diberikan Pemprov DKI, Ahok
mengklaim, warga yang tinggal di rusun memiliki kehidupan yang lebih baik.
"Ya anda harus lihat
dong perbedaan warga yang sudah pindah di rusun sama yang belum. Anak sekolah
dapat KJP. Jadi tidak ada alasan membiarkan warga Jakarta seperti itu,"
kata Ahok. “rencana pemda DKI tahun depan agar setiap anak yang mendapatkan KJP
mendapatkan satu bulan 1 kg daging dengan harga murah yang disubsidi pemerintah”.
Ahok Ingin Seluruh Angkutan Dalam Kota Gratis
Seluruh Angkutan Dalam
Kota bakal menggratiskan seluruh angkutan dalam kota kepada warga. Ongkos
penumpang nantinya akan dibiayai dari pendapatan retribusi jalan berbayar atau
Electronic Road Pricing (ERP). “Menurut
Ahok, ERP merupakan strategi rekayasa lalu lintas yang akan dikembangkan
Pemprov DKI untu membatasi penggunaan kendaraan pribadi.” Setiap kendaraan yang
melintas di jalan yang dilengkapi teknologi ini akan dikenakan biaya.
“Biaya yang diperoleh dari
pemilik kendaraan ini akan kita gunakan untuk membangun jaringan transportasi
di Jakarta. Bila maksimal, juga akan kita gunakan untuk biayai ongkos angkutan
warga. Saya ingin nantinya seluruh angkutan dalam kota gratis untuk warga,”
kata Ahok. Dengan begitu, Ahokpun meyakini kemacetan di Jakarta akan teratasi.
Karena warga akan memilih menggunakan angkutan dibanding membawa kendaraan
pribadinya. Karena gratis.
Ahok telah meminta Dinas
Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta untuk mengelola sistem jalan berbayar
atau electronic road pricing (ERP) yang akan diterapkan di jalan-jalan protokol
di Jakarta. Dengan pengelolaan ERP di tangan Dishubtrans DKI Jakarta, persoalan
tarif akan lebih mudah dikendalikan, sehingga ERP bisa segera terlaksana di
Jakarta, ujar Ahok.dia juga menjelaskan, pihaknya
ingin leluasa menentukan besaran tarif ERP, dengan kata lain bisa dinaikkan
atau diturunkan kapan saja. Namun, keinginannya itu bisa menimbulkan masalah
pada penerimaan pajak.